riky hambali samosir

selamat datang di blog riky h.s

Sabtu, 08 April 2017

PENDIDIKAN MULTIKUTURAL



RIKY HAMBALI SAMOSIR
161301100
Pendidikan Multikultural



resume 3
Pengertian
Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai perbedaan dan mewadahi beragam perspektif dari berbagai kelompok kultural .
Tujuan Pendidikan Multikultural
  • Pemerataan kesempatan bagi semua murid
  • Mempersempit gap dalam prestasi akademik antara murid kelompok utama dengan minoritas.
Periode
Pada tahun 1960-an (di Amerika) : gerakan hak - hak sipil dan gerakan untuk pemerataan kesetaraan dan keadilan sosial dalam masyarakat untuk wanita serta orang kulit berwarna .
Cakupan Pendidikan Multikultural
  • Status sosioekonomi
  • Etnis
  • Gender
Komponen Utama Keadilan Sosial
  • Reduksi prasangka adalah aktivitas yang dapat diimplementasikan guru dikelas untuk mengeliminasi pandangan negatif dan stereotip terhadap orang lain.
  • Pedagogi ekuitas adalah modifikasi proses pengajaran dengan memasukkan materi dan strategi pembelajaran yang tepat, baik itu untuk anak laki - laki maupun perempuan dan untuk semua kelompok etnis.
Pemberdayaan Murid
            Pemberdayaan adalah member orang kemampuan intelektual dan keterampilan memecahkan masalah agar berhasil dan menciptakan dunia yang lebih adil.


Titik berat murid multikultural
pada tahun 1960-an sampai 1980-an, pendidikan multikultural dititik beratkan pada usaha memberdayakan murid dan memperbaiki representasi kelompok minoritas dan kultural dalam kurikulim dan buku ajar.
Sekolah harus member murid kesempatan untuk belajar tentang pengalaman, perjuangan, dan visi dari berbagai kelompok kultural dan etnis yang berbeda - beda  .
Harapan
Meningkatkan rasa harga diri minoritas, mengurangi prasangka, dan memberikan kesempatan pendidikan yang lebih setara.
Membantu murid kulit putih untuk menjadi lebih toleran kepada kelompok minoritas dan agar murid kulit putih dan kulit berwarna akan mengembangkan beragam perspektif dalam kurikulumnya.
Pengajaran yang Relevan Secara Kultural
Pakar pendidikan multicultural percaya bahwa guru yang baik akan mengetahui dan mengitegrasikan pengajaran yang relevan secara kultural ke dalam kurikulum karena akan membuat pengajaran menjadi lebih efektif.
Beberapa peneliti menemukan bahwa murid dari kelompok yang sama berperilaku dengan cara yang membuat beberapa tugas pendidikan menjadi sulit.
Bentuk
  • kelas jigsaw
  • tim olahraga
  • produksi drama
  • pentas musik
Pemikiran Kritis dan Inteligensi Emosional
            Murid yang belajar berpikir secara mendalam dan kritis tentang relasi antara – etnis kemungkinan akan berkurang prasangkanya dan tidak lagi menstreotipkan orang lain. Murid yang berpikir dangkal sering kali lebih banyak berprasangka. Akan tetapi, jika murid belajar mengajukan pertanyaan, memikirkan dahulu isunya ketimbang jawabannya, dan menunda dahulu penilaian sampai informasi yang lengkap sudah tersedia, maka prasangkanya akan berkurang. 


Strategi Anitibias
  • ciptakan lingkungan kelas antibias dengan memasang gambar anak dari berbagai latar belakang etnis dan kultural.
  • Memilih materi drama, seni, dan aktivitas kelas yang memperkaya pemahaman etnis dan kultural.
  • Gunakan boneka “ persona “ untuk anak kecil.
  • Bantu murid menolak stereotip dan diskriminasi.
  • Ikutlah dalam aktivitas peningkatan kesadaran untuk memahami pandangan kultural anda sendiri secara lebih baik dan untuk menangani stereotip atau bias yang mungkin anda miliki.
  • Bangun dialog guru atau orang tua yang membuka diskusi tentang masing – masing pandangan ; lakukan tukar menukar informasi tentang bagaimana anak mengembangkan prasangka ; dan beri tahu orang tua tentang kurikulum antibias.
 
Meningkatkan Toleransi
            Teaching Tolerance Project menyediakan sumber daya dan materi kepala sekolah untuk meningkatkan pemahaman antar cultural dan hubungan antara anak kulit putih dengan kulit berwarna. Majalah dua tahunan Teaching Tolerance didistribusikan ke setiap sekolah negeri dan swasta di AS. Tujuan majalah ini adalah untuk berbagi pandangan dan menyediakan sumber materi untuk mengajar toleransi.

·KULTUR DAN ETNIS

Kultur
 Kultur adalah pola perilaku, keyakinan, dan semua produk lain dari kelompok orang tertentu yang diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Studi lintas – kultural : studi yang membandingkan apa yang terjadi dalam satu kultur dengan apa yang terjadi di dalam satu atau beberapa kultur lain; menyediakan informasi tentang seberapa jauh orang itu sama dan sebebrapa jauh perilaku tertentu adalah perilaku khusus dari suatu kultur.
Individualisme : adalah seperangkat nilai yang mengutamakan tujuan personal di atas tujuan kelompok. Nilai – nilai individualis mencakup perasaan senang, keunikan personal, dan independensi atau kemandirian.
Kolektivisme : seperangkat nilai yang mendukung kelompok. Tujuan personal digunakan untuk menjaga integritas kelompok, interdependensi anggota kelompok dan keharmonisan hubungan.

Etnis
           Kata ethnic berasal dari kata yunani yang berarti “bangsa”. Etnisitas (etnicity) adalah pola umum karekteristik seperti warisan kultural, nasionalitas, ras, agama, dan bahasa. Setiap orang adalah anggota dari satu atau lebih kelompok etnis. Relasi antar – orang yang berbeda etnis, bukan hanya di amerika tapi di seluruh dunia, sering kali dipenuhi dengan bias dan konflik.
Etnisitas dan sekolah.
Prasangka, Diskriminasi, dan Bias
               Prasangka adalah sikap negatif yang tak adil terhadap orang lain karena keanggotan individu itu dalam satu kelompok. Kelompok yang menjadi sasaran prasangka mungkin didefinisan berdasarkan etnis,jenis kelamin, atau perbedaan lain yang terlihat.fokus kita di sini adalah prasangka terhadap kelompok etnis kulit berwarna.
Diversitas dan perbedaan : Pengalaman historis, ekonomi dan sosial telah melahirkan prasangka dan perbedaan antar kelompok etnis

Isu Bahasa
 Pendidikan Bilingual : bertujuan untuk mengajar mata pelajaran kepada anak imigran dengan menggunakan bahasa asal mereka ( kebanyakan spayol) sembari secara bertahap memberikan pengajaran dengan bahasa inggris. Kebanyakan program bilingual adalah program transisional yang di kembangkan untuk membantu murid sampai mereka bisa memahami bahasa inggris secara cukup sehingga bisa belajar kelas reguler. Konsiderasi Bahasa kedua lainya.

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL
Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang menghargai perbedaan dan mewadahi beragam persfektif  dari berbagai kelompok kulturan. Para pendukungnya percaya bahwa anak – anak kulit berwarna harus di berdayakan dan pendidikan multikultural akan bermanfaat bagi semua murid. Tujuan penting dari pendidikan multikultural adalah pemerataan kesempatan bagi semua murid. Ini termasuk mempersempit gap dalam prestasi akademik antara murid kelompok utama dengan kelompok miyoritas.


  • Memberdayakan Murid
          Pemberdayaan (empowerment) berarti memberi orang kemampuan intelektual dan keterampilan memecahkan masalah agar berhasil dan menciptakan dunia yang lbh adil.
  • Pengajaran Yang Relevan Secara Kultural.
         Pengajaran yang relevan secara kutural adalah aspek penting dari pendidikan multikultural. Pengajaran ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan dengan latar belakang kultural dari pelajar.
  • Pendidikan yang Berpusat Pada Isu
            Pendidikan yang berpusat pada isu juga merupakan aspek penting dari pendidikan multikultural. Dalam pendekatan ini, murid diajari secara sistematis untuk mengkaji isu – isu yang berkaitan dengan kesetaraan dan keadilan sosial.
Meningkatkan hubungan di antara anak dari kelompok etnis yang berbeda – beda.
Ada sejumlah strategi dan program untuk menngkatkan hubungan antar anak dari kelompk etnis yang berbeda – beda. Pertama , tama kita aan mendiskusikan salah satu strategi yang paling kuat. Kelas jigsaw adalah kelas dimana murid dari berbagai latar belakang kultural yang berbeda diminta bekerjasama untuk mengerjakan beberapa bagian yang berbeda dari suatu tugas untuk meraih tujuan yang sama.
  • Kontak personal dengan orang lain dari latar belakang kultural yang berbeda
  • Pengambilan persfektif
  • Pemikiran Kritis dan intelegensi emosional
  • Mengurangi bias
  • Meningkatkan toleransi
  • Sekolah dan komunitas sebagai satu tim.

GENDER
           Gender adalah dimensi sosiokultural dan psikologis dari pria dan wanita. Istilah gender dibedakan dari istilah jenis kelamin (seks). Seks berhubungan dengan dimensi biologis pria dan wanita. Peran gender (gender role) adalah ekspektasi sosial yang merumuskan bagaimana pria dan wanita seharusnya berfikir, merasa dan berbuat.

Pandangan Terhadap Perkembangan Gender
  • Peran gender merupakan ekspektasi sosial yang merumuskan bagaimana pria dan wanita harus berfikir, merasa dan berbuat
 Pandangan Biologis
             Pasangan kromosom ke-23 dalam diri manusia (kromosom jenis kelamin) merupakan  penentu apakah fetus (janin)itu akan menjadi wanita XX atau kah pria XY.Tidak ada yang menyangkal adanya perbedaan genetik, biokimia, dan natomi antar jenis kelamin.

Pandangan Sosialisasi
Teori Psikoanalitik Gender
              Teori yang berasal pandangan sigmund frued bahwa anak – anak prasekolah mengembangkan ketertarikan seksual terhadap orang tuanya yang berbeda jenis kelamin dengan dirinya.kemudian, sekitar umur lima tahun atau enam tahun, anak mengurangi perasaan ini karena merasa gelisa. Selanjutnya, anak mengindentifikasi dirinya dengan orang tuanya yang berjenis kelamin yang sama dengan dirinya, dan secara tak sadar mengadopsi karekter orang tua yang sama jenis kelaminya dengan dirinya.
Teori Kognitif Sosial Gender
         Teori yang menekankan bahwa perkembangan genderanak terjadi melalui pengamatan dan peniruan perilaku gender dan melalui penguatan dan dan hukuman terhdap perilaku gender.

Pandangan Kognitif
 Teori Perkembangan kognitif gender
        Teori kohlberg yang menyatakan bahwa anak mengadopsi suatu gender setelah mereka mengembangkan konsep gender.
·       
  Teori skema gender
          Teori bahwa perhatian dan perilaku individu di tuntun oleh motivasi internal untuk menyusaikan diri dengan standar sosiokultural berbaris gender dan stereotip gender.
    


Stereotip, Kesamaan, dan perbedaan Gender
·         Srereotip gender adalah kategori luas yang merefleksikan kesan dan kenyakinan tentang apa perilaku yang tepat untuk pria dan wanita
·         Penampilan fisik.karena pendidikan jasmani adalah bagian integral dari sistem pendidikan di amerika, maka penting untuk membahas persamaan dan perbedaan dalam penampilan fisik.(Eisenberg, Martin & fabes , 1996)
·         Keahlian matematika dan sains. Ada temuan yang beragam dalam penelitian soal kemampuan matematika. Dalam beberapa analisis, anak lelaki lebih bagus dalam matematika dan ini telah lama menjadi perhatian. ( eisenberg, martin & fabes, 1996)
·         Kemampuan Verbal. Sebuah ulasan terhadap perbedaan dan persamaan gender yang di lakukan pada era 1970 an menunjukan bahwa anak perempuan punya kemampuan verbal yang lebih baik dibanding ank lelaki.(maccoby & jacklin 1974)
·         Pencapaian pendidikan.Lelaki lebih besar kemungkinan drop out dari sekolah ketimbang wanita,meskipun perbedaanya kecil.
·         Keahlian hubungan.
-         Rapport talk adalah bahasa percakapan dan cara menjalin hubungan dan menegosiasikan hubungan.
-          Report talk adlah pembicaraan yang memberikan informasi lebih merupakan karekteristik pria ketimbang wanita.
·         Agresi dan regulasi diri
·         Kontroversi gender
Klafikasi Peran Gender
·         Androgini dan pendidikan. Androgini merupakan kehadiran karekteristik meskulin dan feminin yang di inginkan dala diri seorang.
·         Transendensi perangender. Merupakan pandangan bahwa kompetensi orang seharusnya dikonseptualisasikan dalam term orang sebagai pribadi manusia (person)bukan dalam term maskulinitas, feminitas atau androgini.
·         Kultur.arti penting dari konteks gender tampak jelas ketika kita mengkaji perilaku yang dirumuskan secara kultural secara wanita  dan  pria dalam negara yang berbeda di seluruh dunia.


Menghilangkan Bias Gender
·         Interaksi guru murid
·         Isi kurikulum dan isi mata pelajaran olahraga
·         Pelecehan seksual
-        -    Quid pro quo sexual harassment. Ancaman dari karyawan sekolah untuk membuat keputusan pendidikan.(seperti pemberian nilai) berdasrkan kesedian murid untuk menerima tindakan seksual yang tiak di inginkan.
-        -    Hostile environment sexual harassment. Murid dikenai tindakan seksual yang tidak di inginkanya, dimana pelecehan seksual itu sangat parah, terus menerus  atau berkelanjutan sehingga tindakan itu menghambat kemampuan murid untuk mendpatkan manfaat dari pendidikanya.

0 komentar:

Posting Komentar